Tuesday, February 24, 2015

Perubahan emosi yang terjadi pada ibu hamil dan Tips menghadapinya

Perubahan emosi yang terjadi pada ibu hamil dan Tips menghadapinya

         Setiap wanita mengalami perubahan emosi selama menjalani kehamilan. Ragam reaksinya berbeda-beda mulai dari senang dan bahagia hingga bingung, marah, kecewa atau takut. Tidak hanya pada ibu hamil saja. tetapi juga para calon ayah. Kondisi ini akan terasa bila baru pertama kali hamil. 

Trisemerter Pertama 

Selama bulan pertama hingga  ketiga, suasana emosi ibu hamil biasanya gampang sekali berubah. Pergolakan emosi menyebabkan bunda menjadi lebih sensitif, mudah menangis, gampang lelah, perasaan takut bila terjadi keguguran, Lebih merasakan "sakit" daripada sebelum hamil. Perubahan emosi  bunda lebih disebabkan aktifitas hormonal yang meningkat pesat  dan sebagian faktor fisik. Misalkan kelelahan, mual, muntah, morning sickness atau perubahan bentuk tubuh.

Trimester Kedua

Kondisi emosional bunda lebih baik. Tidak banyak keluhan yang bunda rasakan selama kehamilan di bulan keempat hingga keenam ini. Karenanya, pada periode ini disebut periode keemasan. Bunda mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan hormon kehamilan. Selain itu, tidak banyak  muncul keluhan-keluhan fisik. Inilah yang membuat bunda dapat menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak sedramtis sebelumnya.

Trimester Akhir 

Memasuki trimester akhir, perut yang semakin membesar membuat bunda susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan gambang cemas. Emosional menjadi lebih sukar dikendalikan, bahkan anda lebih sensitif. tetapi seiring dengan pertambahan usia kehamilan, bunda lebih siap mental untuk mempersiapkan persalinan dan kelahiran buah hati yang telah dinanti.

Tips menghadapi perubahan emosi

  • Mengetahui perubahan emosi yang bunda rasakan adalah normal dan bisa membantu.
  • Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan serta menjalin komunikasi yang lebih terbuka dengan suami.
  • Makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur membantu bunda membentuk pola pikir yang positif tentang kondisi bunda.
  • Mengikuti kelas kehamilan bersama pasangan
  • Berbagi pengalaman dengan orang-orang yang pernah mengalami kondisi serupa dengan bunda, bisa sangat membantu.
  • Memperbanyak pengetahuan dan informasi tentang kehamilan dari buku, internet, majalah dan sumber lainnya

No comments:

Post a Comment