Friday, February 20, 2015

Berbagai macam pemeriksaan dan test yang dilakukan selama masa kehamilan

Berbagai macam pemeriksaan dan test yang dilakukan selama masa kehamilan


       Setelah bunda dinyatakan positif hamil, pastikan untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan dan pemeriksaan selama kehamilan, agar pertumbuhan dan perkembangan janin berlangsung optimal. Sehingga dapat terdeteksi bila ada masalah dalam tubuh yang akan berpengaruh negatif pada kehamilan. Pemeriksaan kandungan di awal trisemester pertama dan kedua umumnya dilakukan sebulan sekali, selanjutnya pemeriksaan menjadi dua minggu sekali, setelah memasuki bulan terakhir, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan seminggu sekali.
 

Adapun macam pemeriksaan dan test yang dilakukan pada masa kehamilan sebagai berikut :

 

Screening 

Pemeriksaan ini dengan cara mengambil contoh darah, atau dengan USG untuk melihat ada tidaknya resiko kelainan bawaan pada janin yang dikandung, misalkan untuk mengetahui apakah janin mengalami down syndrome atau terkena virus TORC.

Tes Urine

Tes urine adalah tes yang paling standar. Tes ini untuk mengetahui benarkah anda hamil. Kemudian medis akan memeriksa air seni untuk mengetahui apa ada kemungkinan gangguan ginjal, diabetes,  preeklamsia yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah.

Pemeriksaan berat badan 
Pemantauan kenaikan berat badan menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan janin anda. Karena itu, sebaiknya berat badan selama hamil jangan terlalu melonjak, terlalu tinggi bisa berakibat preeklamsi. Tandai berat badan anda sebelum hamil, sebaiknya kenaikan bobot hanya berkisar 6-9 kg. Sedangkan bila sebelum hamil berat badan bunda termasuk normal, bobot tubuh boleh naik sekitar 9-12 kg. Jika anda termasuk kurus, kenaikan berat badan boleh mencapai 12-16 kg. Apabila anda hamil kembar, berarti berat badan akan lebih banyak lagi.

Test diagnosis

Test ini dilakukan dengan cara mengambil contoh cairan ketuban. Tes ini untuk mengetahui apakah bunda mengalami kelainan kromosom. Biasanya test diagnosis dianjurkan pada ibu hamil diatas 35 tahun. 

Tes TORCH 

Untuk mengetahui apakah janin terkena inveksi 5 jenis microorganisme seperti toxoplasma, rubela (campak jerman), virus sitomegalo dan herpes simpleks. Saya sendiri melakukan test toksoplasma di awal kehamilan. Silakan baca postingan ini.

Tes HIV/ AIDS

Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui adanya virus HIV didalam darah ibu hamil. Pemeriksaan ini jarang dianjurkan, hanya dilakukan bila si ibu hamil memintanya. Bila hasil tes menunjukkan negatif, maka kehamilan dianjurkan untuk diteruskan dan tetap melakukan  tes pada setiap semesternya.

Tes AFP 

Pemeriksaan ini dilakukan pada saat janin memasuki minggu ke 15-18 kehamilan. Tes ini berguna untuk mengambil contoh darah ibu hamil untuk mengetahui apakah ada ketidaknormalan otak janin, sistem saraf tulang belakang dan kelainan kromosom yang dapat menyebabkan down syndrome.

Tekanan darah 

Pada saat kondisi tubuh normal, tekanan darah diatolic berkisar 60-80 mmHg dan sistolik 9-120 mmHg. Tapi pada saat hamil akan terjadi penurunan tekanan darah. Setelah usia kehamilan 20-32 minggu tekanan darah kembali normal. Namun peningkatan tekanan darah harus selalu dilihat selama kehamilan berlangsung untuk menghindarihal buruk terjadi.  Karenanya standart pemeriksaan darah minimal dilakukan sebanyak 4 kali. Yakni satu kali pada trimester pertama, sekali pada trisemester kedua dan dua kali pada trmester ketiga.

USG  
 
Semakin tingginya perkembangan teknologi, membuat kita bisa menyaksikan si kecil dari balik perut ya bunda. Kini dengan USG kita  dapat merekam gambar holografik si janin. Lewat alat canggih ini, dokter dapat mengetahui usia kehamilan dan memperkirakan waktu kelahiran si kecil, berdasarkan gambar janin yang akan muncul di layar monitor. Pengecekan janin dengan USG biasanya dilakukan pada usia kehamilan 16 minggu. Pemeriksaan ini dapat diulang sesuai dengan kebutuhan. Teknologi terbaru untuk mendeteksi kelainan janin sedini mungkin adalah USG 4D (4 Dimensi). Kelebihan USG 4D ini bisa memantau tiap gerakan janin seperti keadaan sesunggunya. Selain faktor usia janin dengan USG 4 D ini juga bisa melihat kelainan genetik pada janin.

Tujuan USG adalah untuk mengetahui 
  • Usia dan pertumbuhan janin
  • Kondisi kehamilan
  • Kondisi dan letak plasenta dan perkembanganya 
  • Jumlah janin yang dikandung (kembar atau tidak)
  • Jenis kelamin
  • Normal tidaknya gerakan janin
  • Ada tidaknya kelainan bawaan
  • Ada tidaknya denyut jantung

Demikian beberapa macam pemeriksaan dan test yang dilakukan selama masa kehamilan, mungkin ada beberapa test yang masih belum saya tuliskan pada halaman ini, silahkan menambahkan. Semoga bermanfaat. 
Disadur dari buku baby guide.

No comments:

Post a Comment