Showing posts with label Bayi. Show all posts
Showing posts with label Bayi. Show all posts

Thursday, February 26, 2015

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang kamar tidur bayi agar nyaman dirumah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang kamar tidur bayi agar nyaman dirumah


           Merancang ruang untuk kamar tidur bayi selalu merupakan bagian yang menyenangkan selama menantikan kelahiran si kecil. Bagi bayi hal ini merupakan kenangan sebab baginya ini kamarku yang pertama.

      Meski masih bayi mereka tidak merasa, ketika besar mulai membandingkan dan berusaha menjadi pemenang di hati bunda dan ayah. Mereka hanya ingin kepastian bahwa kehadiran mereka merupakan peristiwa berharga yang dinantikan oleh segenap anggota keluarga, yakni dengan hanya memberikan yang terbaik dan terindah,  mulai saat menyongsong kehadirannya.

            Dalam kamar tidurnya yang tetata rapi dan apik tentu akan terbayang betapa si kecil  akan terlelap  tidur dalam buaian yang unik, pernak-pernik yang menampilkan keserasian  warna dan design. namun yang paling utama untuk diperhatikan selain faktor kenyamanan dan keindahan, tentu saja ada faktor keamanan.
         Bila kesemua aspek telah terpenuhi maka hal ini akan membantu tumbuh kembangnya sang bayi menjadi seorang pribadi yang secara optimal, karena menyadari kehadirannya begitu dipersiapkan karena begitu dibanggakan dan diharapkan.Bagaimana merancang kamar tidur bayi, sebaiknya perhatikan hal-hal sebagai berikut.

Posisi atau lokasi ruang 

 

         Letak kamar atau ruang untuk bayi amat perlu diperhatikan , baik mengenai sirkulasi udara, penerangan alami atau dari sinar matahari dan sebagainya. Apabila tidak memungkinkan untuk memilih kamar khusus yang terpisah, kamar bayi dapat berupa 'pojok' khusus diruang tidur orang tua.Hal ini biasa dikenal dengan istilah "rooming-in" (bayi sekamar dengan ayahbunda). Sementara dalam kamar terpisah disarankan agar kamar tersebut memiliki pintu penghubung (conneccting door) kekamar orang tua. Hal ini untuk memudahkan kontrol apabila bayi terbangun di malam hari.

Ventilasi dan sirkulasi udara

  • Posisi yang baik untuk kamar/ruang tidur bayi adalah memiliki jendela dengan pagi yang lembut, serta cahaya yang cukup disiang hari, agar kamar tidur si kecil tidak terkesan gelap dan lembab.
  • Perhatikan pula sirkulasi udara bersih dapat masuk lewat pintu atau cendela dibuka. Hindari misalkan dekat  dengan garasi atau dapur, karena umumnya dapur sering menyebarkan aroma yang menyengat, sementara buangan /gas knalpot mobil tentu tidak sehat untuk paru-paru bayi.

Perlengkapan/Perabot untuk bayi

  • Bila kamar/ruang yang tersedia tidak terlalu besar, kamar si kecil cukup diisi perlengkapan/perabotan bayi yang utama saja, yaitu : tempat tidur (baby box), meja ganti popok( baby tafel), rak/lemari baju dan popok bayi, satu kursi untuk ibu menyusui.
  • Bila kamar bayi cukup besar dapat ditambah dengan ayuna bayi, meja serta rak-rak koratif dan atau kotak mainan/boneka untuk kamar si kecil, dengan syarat penataanya jangan sampai menggrangu ibu dalam bergerak atau beraktifitas.
  • Jangan meletakan meja ganti popok jauh dari lemari/rak popok. Jangan meletakan tempat tidur bayi secara frontal langsung dimuka cendela atau tepat dibawa AC, sebab akan membuat si kecil masuk angin. 

Memilih bahan dan corak dan Warna 

 

       Sekarang tersedia berbagai pilihan bahan yang bercorak lucu untuk membuat spei, bantal, guling, bamper (pelindung) dan gorden. Begitu pula warnanya. Berkat kecanggihan USG bunda dapat mengetahui jenis kelamin bayi, beberapa minggu sebelum kelahiranya. Hal ini memudahkan memilih corak dan warna sesuai dengan jenis kelamin bayi.
       Anak perempuan biasanya diberi warna merah muda (pink) dan anak laki-laki diberi warna biru muda (sky), Namun aturan ini tidak selalu baku, banyak alternatif warna kain yang dapat diberikan,  misal warna krem, hijau, coklat atau peach. Kehadiran bayi identik dengan kelembutan sehingga pilihan warna-warna pastel yang lembut.

Pencahayaan

  • Perhatikan letak atau pengaturan alat-alat listrik dan stop kontak. Pilihlah jenis stop kontak. Pilihlah jenis stop kontak yang mempunyai tutup atau harus diputar dulu bila hendak digunakan. Jangan letakan stop kontak dibagaian bawah. 
  • Penempatan lampu penting juga diperhatikan, disamping lampu utama ya lampung menggantung di tengah ruangan, perlu juga disediakan nursery lamp yang lembut, dapat berbentuk lampu tembok atau lampu meja yang cahayanya lebih redup. 
  • Lampu utama sebaiknya dimatikan bila si kecil tidur supaya tidur nyenyak. begitu juga bila ibu menyusui di malam hari, sebaiknya gunakan saja nursery lamp yang cahayanya lembut, supaya keintiman antara ibu dan bayi saat menyusui semakin terasa.

 

Dinding

       Dinding kamar tidur bayi dapat di cat atau menggunakan wallpaper, bila memilih dinding cat, supaya tidak nampak kosong, dinding dapat dilukis (mural) yang gambarnya dapat dicontoh dari corak bahan. Warnanya dapat diambil dari warna-warna  yang terdapat pada corak bahan, sehingga tampak sebagai paduan yang manis antara dinding dan tempat tidur. Jangan menggunakan cat tembok yang mengandung timah hitam (Pb). Lakukan pengecatan jauh hari sebelum, kamar digunakan agar tidak menyebabkan bau yang cukup menggangu pernafasan.

Perlengkapan bayi di tempat tidur 

  • Bantal dan guling lengkap dengan sarungnya.
  • Sprei/usahakan fitten sheet agar tetap rapi.
  • Bumper (pelindung box).
  • Selimut, sebaiknya semua bahan terbuat dari katun 100% agar lembut dan nyaman.
  • Karena di negara tropis jangan lupa sediakan kelambu yang berfungsi untuk melindungi dari gigitan nayamuk dan serangga lainya. Pilih rajutan yang rapat tetapi sirkulasi udara tetap baik (sehat).
  • Sediakan kasur yang baik agar postur tulang baik dan tidak terganggu.
  • Sebaiknya juga sediakan perlak untuk mencegah ompol si kecil tidak merembes kekasur. 
Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang kamar tidur  bayi agar senyaman mungkin dan aman.

Memilih dan mengukur pakaian bayi yang nyaman

Memilih dan mengukur pakaian bayi yang nyaman


          Calon ibu biasa mudah tergoda dan bersemangat untuk mempersiapkan kebutuhan sandang si bayi. ketika memegang baju-baju yang sangat kecil dan lucu. Bunda akan semakin menyadari si kecil akan segera datang. Tetapi ada baiknya bunda menahan dahulu keinginan tersebut. Bayi umumnya memakai baju yang sama pada siang hari maupun malam hari selama beberapa bulan. Ia pun tumbuh dengan sangat cepat sehingga bajunya cepat kekecilan. 


Sebelum membeli baju bayi, pertimbangkan beberapa hal berikut :

  • Pilih baju dengan model sederhana. Perawatan bayi lebih bekaitan dengan segi kepraktisan. Jadi ketika memilih baju bayi, pilih yang praktis. dengan baju sederhana pun bayi sudah nampak lucu dan mengemaskan.
  • Kenyamanan lebih penting. Kulit bayi sangat lembut dan sensitif. Karenanya pakaian bayi seharusnya lembut, mudah menyerap keringat dan terbuat dari serat alam. Baju dari katun murni sangat cocok untuk badan bayi.
  • Kemudahan pemakainan. Pilih baju bayi yang mudah dan cepat dikenakan serta dilepas sebab bayi sering berganti pakaian. Baju dengan banyak kancing, tali atau resleting cenderung sulit dikenakan.
  • Kemudahan perawatan. Periksa label baju saat masih ditoko dan pastikan bisa dicuci dengan mesin, tanpa larangan khusus seperti deterjen, pemutih atau pelembut pakaian.



Kategori
Berat badan (kg)
Tinggi Badan
Ukuran
Bayi baru
< 4,5
4,5 – 6,4
6,4-7,7
48-56
56-61
61-67
3 bulan
6 bulan
9 bulan
Bayi
7   7,9
9 -1 1
11 - 13
67 – 71
71 – 79
79 -84
12 bulan
18 bulan
24 bulan
Batita
13-13,9
13,9-15
15-16
84-89
90-94
94-98
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun



Tips mengukur baju bayi 

         Jika ukuran tinggi dan berat badan tidak sesuai tabel, pilih ukuran pakaian yang lebih besar, ini menghindari ukuran baju anak terlalu kecil akibat penyusutan kain, terutama jenis katun. Selain itu masih bisa menggunakan pakaian tersebut sekalipun berat dan tinggi badannya sudah bertambah.

Tuesday, February 3, 2015

Bagaimana merawat bayi di hari-hari pertama pada usia 0-1 bulan ditengah-tengah keluarga

Bagaimana merawat bayi di hari-hari pertama usia 0-1 bulan ditengah-tengah keluarga


       
Bayiku usia 0-1 bulan
Setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit bersalin dengan membawa  anggota keluarga baru kerumah merupakan moment yang sangat indah, kehadiran bayi kerumah ditengah-tengah keluarga besar disambut dengan suka cita. Karena kegembiraan semua anggota keluarga membuat semua ingin menggendong si kecil. Hari-hari pertama bayi dirumah seolah merupakan mainan baru yang semua orang ingin memainkanya. Semua seolah ikut berlomba merawat bayi kecil saya, Terutama kakek-neneknya. Seminggu berjalan, euforia sukacita adanya anggota keluarga baru seolah pelan-pelan berjalan normal dengan sendirinya, semua kegiatan di rumah mulai berjalan normal kembali. Tinggalah saya yang harus merawat bayi kecil saya sendiri.  Kakek-neneknya sudah kembali kerumah masing-masing.
        Merawat bayi usia 0-1 bulan memang sedikit merepotkan, tapi sangat menyenangkan, mungkin bagi yang petama kali memiliki bayi, kegiatan merawat bayi di hari-hari pertamanya memerlukan persiapan lebih dan perlu belajar. Kegiatan mulai memandikan bayi, mengganti baju, popok, menyusui hingga menenangkan bayi menangis memerlukan pembelajaran.Untunglah pada saat hari-hari pertama, bayi masih belum terlalu rewel, kegiatan utamanya hanyalah menyusu dan tidur. Tidur bayi  dapat dijadikan indikator dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak bayi , bahkan tidur disebut sebut sebagai tumbuh kembang otak dalam meningkatkan kecerdasan, berakal dan juga berpikir jernih. Pada saat bayi anda sedang tidur 75% hormon pertumbuhan terjadi dalam merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan. Adapun bagi bayi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan tidurnya maka akan mengalami penurunan daya tahan tubuh bayi yang mengakibatkan resiko infeksi meningkat, hal ini berhubungan dengan kadar sel darah putih yang menurun.

Beberapa kegiatan merawat bayi di hari-hari pertama usia 0-1 bulan sebagai berikut : 

  • Pada umumnya hari-hari pertamanya yang diisi dengan banyak tidur ini justru membuat sang mama jadi kekurangan waktu tidurnya, bagaimana tidak, sebab setiap 2-3 jam sekali harus menyusui bayi, dan meskipun bayi tidurpun harus dibangunkan untuk memberikan air susu. Disinilah kebiasaan sang ibu untuk mengatur waktu istirahat benar-benar diperhatikan. Jangan sampai sang ibu yang terlalu capek dan kurang istirahat justru membuatnya jatuh sakit, dan perawatan bayi menjadi terabaikan. Karena pada usia 0-1 bulan bayi  masih banyak tidur, maka kita harus membuat bayi tidur dengan nyenyak dan nyaman. pola tidur bayi yang baru lahir sekitar 10-18 jam sehari.
  • Perawatan yang paling sulit di hari-hari pada saat pertamanya menurut saya adalah mandi, sebab saat tali pusar bayi belum terpisah, kita harus merawat tali pusar tersebut jangan sampai terinfeksi bakteri  atau virus. sebab kondisi tali pusar yang basah setelah mandi membuat mudah terinfeksi, dan  menjadi semakin lama terlepas. Segeralah keringkan tali pusar dan membungkusnya dengan kain kasa steril. Pada saat bayi anak pertama saya, setelah mandi saya bubuhkan betadine di tali pusar setiap selesai mandi, yang menurut bidan di rumah sakit agar tidak terinfeksi dan cepat kering. Sedangkan bayi kedua saya, bidan atau perawat rumah sakit justru tidak menyarankan pemakaian betadine, dibiarkan sembuh atau kering secara alami dan  tetap  dibungkus kain kasa steril. Pemakaian kain gurita atau grito (jawa) saya rasa cukup membantu selama tali pusar belum terlepas, sebab kain gurita mampu menahan tali pusar agar tidak bergeser. Pemakaian kain gurita hendaknya sampai tali pusar terlepas. Setelah itu baru saya memakaikan kaos dalam sebagai gantinya. Tidak harus menunggu sampai 40 hari seperti saran orang tua atau sesepuh, sebab pemakaian kain ini justru membuat bayi seperti susah bernafas tidak bebas bergerak.Dokter anak saya pun menyarankan demikian. 
  • Jauhkan bayi dari lingkungakan yang buruk bagi kesehatannya, semisal ada anggota keluarga yang lagi sakit. Walaupun sakit ringan seperti flu atau pilek. Sebab bayi masi rawan terhadap bakteri dan virus. Kalaupun terpaksa dekat, gunakanlah masker pada penderita, berilah pengertian kepadanya. Cucilah tangan setiap kali mau memegang bayi, hal ini juga berlaku kepada seluruh anggota keluaga. 
  • Ada baiknya bayi dijemur pada pagi hari agar mendapatkan tambahan vitamin D, apalagi bila bayi terindikasi Bayi Kuning , penjemuran akan sangat membantu selain minum ASI yang banyak. Penjemuran kurang lebih  15 menit, usahakan pada pukul 07.00- 09.00 pagi, lebih baik lagi saat matahari bersinar pertama kalinya.
  • Pakaikan baju dengan kain yang nyaman dan pas ditubuhnya. Sebab salah satu penyebab bayi rewel adalah baju yang tidak nyaman. Pada saat mencuci baju bayi, jangan menggunakan mesin cuci, baju akan menjadi rusak dan melar, gunakan tangan saja tanpa terlalu banyak deterjen atau gunakan deterjen khusus baju bayi. Baju bayi tidaklah terlalu kotor jadi tidak perlu terlalu lama mencucinya.
Demikian bunda beberapa cara merawat bayi di hari-hari pertamanya pada saat usia masi 0-1 bulan. Semoga pengalaman saya bisa membantu bunda atau calon bunda lainya. Nikmati proses dihari-hari pertama bayi kita, ini bisa mebuat kenangan tersendiri saat melihat bayi kita sudah besar.

Monday, February 2, 2015

Janinku sungsang, Alhamdulilah bisa melahirkan secara normal

 Janinku sungsang, Alhamdulilah bisa melahirkan secara normal


      Malam ini mau cerita waktu proses kelahiran anak ke dua saya yang ganteng, kenapa ganteng? karena anak saya laki-laki, kalau perempuan, baru cantik. Keinginan pengen punya anak laki-laki diijabah sama Allah, usia 5 bulan dalam kandungan, eh bu dokter tanpa ditanya da bilang " adeknya cowok nih, dah kelihatan penisnya" maksud hati buat surprize gitu, eh keduluan bu dokter ngomong,  tapi jujur sueneng juga dengernya, Alhamdulilah banget, kan di kakak cewek dan insyaallah adek cowok, lengkap deh pikir kami. 
     Yang juga ikut seneng tentu si kakak, pengen punya adek cowok keturutan, dan dia dengar sendiri dari bu dokter yang memeriksa. Sejak ketahuan hamil, saya ikutkan si kakak dalam kehamilan saya, mulai ikut memeriksan kandungan, ngerasain adek bergerak hingga belanja keperluan adek saat mau lahiran. Efeknya kakak ngerti banget kalau mau punya adek dan terlihat antusias menyambutnya. Mungkin juga usianya saat itu mau 6 tahun, jadi sudah dewasa untuk menerima kehadiran adik.
      Masuk usia 7 bulan kandungan saya besar banget, kayak mau lahiran alias da 9 bulan. Menurut bu dokter sih kenaikan berat badan saya yang lumayan banyak sampai 25 kg dari berat badan sebelum hamil, dan lapisan lemak pada kulit perut yang lumayan tebel. Walhasil badan terlihat super besar. Nah pada usia 7 bulan ini ketahuan pas periksa USG kalau posisi janin saya terbalik alias Sungsang, dimana kepala baby berada diatas atau dibawa dada saya, sedangkan kaki baby berada di bawah atau dekat jalan lahir. Kagetlah  saya mendengar penjelasan bu dokter. Menurut beliau, kondisi ini terjadi pada saya disebabkan, karena kehamilan yang ke dua, dan rongga tempat baby  alias rahim menjadi lebih longgar sehingga si baby lebih bebas berputar-putar didalamnya. Dan menurut beliau juga posisi baby bisa diputar dengan melakukan   gerakan seperti saat sujud waktu sholat, bedanya dada menyentuh lantai. Gerakan ini harus sering dilakukan, dan saat melakukannya kurang lebih 5 menit, istirahat dan bisa mengulangnya kembali. Sampai di rumah buru-buru deh lakukin gerakan ini. Hampir setiap hari saya melakukan gerakan ini, dengan harapan si baby kembali ke posis normal. Akhirnya bulan ke 8 waktumya periksa lagi, Alhamdulilah baby da kembali ke posisi normal, legaaa deh.
      Malam itu tanggal 3 januari 2014 tepatnya hari jumat malam jam 9 kurang, saat nemenin si kakak nonton film di tivi, sedangkan suami lagi istirahat dikamar, yang katanya cuapek banget hari ini di kantor alias di sawah. Eh tiba-tiba byoor, keluar air tak terbendung dari bawah perut, kaget tapi gak begitu panik, maklum da pernah hamil, aku pikir wah nih air ketuban pecah nih, kubangunkan suami, setelah bangun sempat terdiam suami saya, mungkin belum sadar sepenuhnya dari tidur, baru setelah sadar dia segera telp kakak saya untuk datang kerurmah jagain si kakak. Mengingat HPL masi akhir januari, saya belum menyiapkan tas perlengkapan  untuk dibawa ke Rumah Sakit Bersalin, akhirnya suami yang menyiapkan perlengkapan seadanya atas intruksi saya. Saya masuk mobil dengan menyelipkan handuk diselangkangan karena air ketuban masi terus keluar. 
        Sampai di Rumah Sakit Bersalin sekitar pukul 10 malam yang kebetulan saat itu tidak ada yang barengan lahiran, jadinya saya cepat sekali di tangani oleh perawat, pada saat datang belum ada kontraksi dan rasa sakit, setelah diperiksa ternyata sudah  bukaan 4, si perawat bilang kemungkinan besok subuh baru lahiran, hah lama sekali! pikir saya, padahal dulu kakak hanya 2 jam sejak saya masuk rumah sakit. Dan Bu Dokter yang biasa periksa saya sedang ibadah Umroh. Satu jam kemudian kontraksi mulai terjadi dan semakin cepat, perawat segera memanggil dokter karena sudah bukaan 7, benar kan pikir saya gak mungkin kalau nunggu subuh, jam menunjukan pukul 11 malam.
        Terlihat para perawat seperti saling berbisik dan sedikit tegang tapi berusaha menyembunyikan sesuatu dari saya. Saya sih sudah gak tanya-tanya sama perawat, karena menahan rasa sakit akibat kontraksi, saya rasakan sepertinya lebih sakit dari pada waktu kelahiran anak pertama. Akhirnya dokter pengganti datang, beliau memanggil suami saya dan menjelaskan keadaan si janin, baru tahu deh kalau ternyata janin saya posisinya Sungsang, oh ini yang tadi membuat perawat berbisik-bisik dan tegang. 
         Dokter memberikan saran untuk segera operasi mengingat resiko bayi bila dilahirkan secara normal, dengan kemungkinan terjelek kepala tertinggal, leher patah, tangan patah, pokoknya serem dengernya (ini cerita suami) tapi tergantung saya siap apa tidak, saya bilang kepada dokter " dok saya sudah gak kuat nahan baby mau keluar, apalagi nunggu persiapan operasi paling tidak setengah jam" , apapun resikonya saya terima." Sumpah saya sudah gak kuat nahan sakit yang menurut saya luar biasa, jadi sudah tidak bisa berfikir lagi bagaimana nantinya bayi saya. Akhirnya dokter bersama perawat menyetujui permintaan saya, beliau mengajak berdoa bersama-sama, dengan Bismilah dokter bersiap mengeluarkan bayi saya secara normal alias alami.
        Suami saya berada disamping saya buat bantuin memompa semangat mengejan, hingga akhirnya pantat bayi yang pertama muncul, dan selanjutnya kakinya, perlahan-lahan si baby keluar, giliran kepala yang terakhir, saya merasakan capek sekali, untunglah suami tetap memberikan semangat hingga mengejan terakhir sang baby keluar.Tepatnya pukul 12.45 malam. Legaaa? belum...., baby saya belum langsung menangis, cuma tedengar batuk seperti tersedak hingga 1 menit, akhirnya tangis bayi terdengar.... aah sedikit lega, bayi dibersihkan dan didekatkan papanya untuk di perdengarkan adzan dan giliran saya memberikan iqomah. 
         Dokter anak datang memeriksa, dan bayi saya dinyatakan sehat, tanpa kelainan atau cacat, rasanya baru legaa..!. Alhamdulilah..! Mengingat proses kelahiran bayi sungsang dan normal, untuk sementara bayi di infus karena sedikit membiru, kemungkinan dari proses kelahirannya. Tapi rasa bahagia sudah terasa, bayiku terlahir sehat dan terhindar dari resiko kelahiran yang disebutkan dokter bila proses kelahiran sungsang. 
        Rasa bahagia tidak hanya pada kami berdua, tetapi juga bu dokter yang membantu proses kelahiranya, menurut beliau ini adalah kasus pertama dia membantu persalinan dengan posisi janin sungsang dan proses kelahiran normal, sedang bayi dalam keadaan sehat. Besoknya setiap bu dokter visitor ke kamar saya, dia mengungkapkan rasa bahagia, dan masih tetap bertanya "kok bisa ya bu?' . Jawabanya cuma 1, Allah yang membantu....