Wednesday, January 21, 2015

Kenali lebih dini bagaimana ciri-ciri anak penyandang autis

Kenali lebih dini bagaimana  ciri-ciri anak penyandang autis


        Kemarin sudah saya tulis apa itu spectrum autis dan cici-ciri autis pada bayi. Pada tulisan ini saya akan menulis ciri-ciri anak autis. Anak saya dulu didiagnosa spectrum autis PDD-NOS  yang merupakan kepanjangan dari Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified. Untuk penjelasan macam-macam spectrum autis di postingan selanjutnya ya. Karena anak saya termasuk kategori PDD-NOS,  maka ciri-cri autis anak saya tidak begitu sama dengan ciri-ciri autis pada umumnya. 
      Ada beberapa ciri yang tidak ada, Jadi saya sempat menyangkal bahwa anak saya termasuk anak autis, setelah belajar lebih banyak dan semakin menganalisis perilaku anak saya baru saya menyadari memang terdapat beberapa ciri yang dikategorikan anak autis.

 Saya tuliskan beberapa ciri anak yang dikategorikan anak autis, sebagai berikut  :
  1. Anak autis setelah masuk fase balita, apabila dipanggil namanya, dia tidak merespon atau menoleh, seperti tidak mendengar akibat gangguan pendengaran atau telinga (tuli), ini juga bisa terlihat pada saat masi bayi (postingan sebelumnya).  
  2. Anak autis kurang sekali melakukan kontak mata, dan cenderung menghindari kontak mata dengan orang lain, dan biasanya disertai perilaku tidak wajar seperti menyukai benda gemerlap atau juga sinar. 
  3. Anak autis suka sekali pada kegiatan yang bersifat monoton, dia bisa melakukan hal tersebut dan sangat menikmati  sampai berjam-jam, semisal memutar bola. Ini menunjukan respon pengindraan yang tidak wajar.
  4. Anak autis cenderung mengeksplorasi lingkungan dengan indera peraba, pngecapan dan pembauan seperti anak usia dibawahnya. semisal bila dia memegang benda untuk pertama kalinya, benda tersebut akan dibaui dalulu.
  5. beberapa anak autis tidak bisa berbicara, apabila dia berbicara atau mengeluarkan suara seperti mengguman, tidak jelas, dengan pengulangan yang berulang-ulang, bahkan beberapa juga berteriak-teriak.
  6. Anak penyandang autis tidak mengerti bahasa tubuh atauka pun bahasa non verbal dalam berkomunikasi. 
  7. Anak autis tidak peka dan tidak berperasaan yang artinya tidak bisa memahami emosi orang lain
  8.  Anak autis suka sekali melakukan gerakan yang tidak wajar dan berulang-ulang, semisal melambaikan tangan, mengepak-ngepakan tangan seperti ayam, bahkan berputar-putar tanpa terasa pusing.

     Ayah bunda dapat melakukan intervensi sejak dini bila sudah diketahui ciri-ciri diatas. atau lebih ringkasnya indikator perilaku anak autis sebagai berikut :

  1. Tampak tidak mengerti kata
  2. Ekspresi wajah yang datar
  3. Mengerti dan mengunakan kata secara terbatas 
  4. Jarang memulai komunikasi
  5. Mengeluarkan suara yang aneh
  6. Tidak meniru aksi atau suara
  7. Membeo atau mengulang kata

Sedangkan dari segi komunikasi dengan orang lain, anak autis memiliki ciri sebagai berikut :

  1. Tidak memiliki senyum sosial
  2. Tdak merespon atau responsif
  3. Tidak komunikasi dengan mata atau tidak ada kontak mata
  4. Kontak mata terbatas 
  5. Sangat menikmati bermain sendiri
  6. Tidak bisa melakukan permainan giliran
  7. Menggunakan tangan orang dewasa sebagai alat

     Jadi ayah bunda bila mendapati anak kita memiliki cici-ciri yang telah saya tuliskan diatas, cobalah cari second opinion dengan membawa ke dokter anak, psikolog anak atau klinik tumbuh kembang anak. Semakin kita menyadari ketidak beresan pada anak kita sejak usia dini, semakin cepat kita membawa anak keluar dari masalahnya. Jangan sampai terlambat ya, menjadi orang tua yang cermat dan peka terhadap tumbuh kembang anak, fasilitas bukan yang utama ayah bunda.



No comments:

Post a Comment